Universitas Jember Dukung Penguatan Literasi Iklim Petani Lewat Sekolah Lapang Iklim Tematik
Universitas Jember Dukung Penguatan Literasi Iklim Petani Lewat Sekolah Lapang Iklim Tematik
Jember, 29 Oktober 2025 – Di Balai Penyuluh Pertanian Sumbersari, Kabupaten Jember, kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) resmi digelar oleh BMKG bersama stakeholders lokal, dengan tema "Peningkatan Kapasitas Literasi Petani untuk Ketahanan Pangan". Acara ini menegaskan bahwa pendidikan iklim bagi petani bukanlah sekadar pelatihan formal, melainkan bagian penting dari strategi menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim yang semakin nyata. Dalam forum tersebut, Universitas Jember hadir sebagai salah satu mitra penting. Guru Besar dari Fakultas Teknologi Pertanian UNEJ, Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra, tidak hanya menjadi narasumber panel, tetapi juga mengajak petani untuk mengintegrasikan teknologi digital mulai dari sensor, citra satelit, hingga Internet of Things (IoT) dan Machine Learning (AI) agar secara praktis bisa memantau kondisi tanaman dan mengambil keputusan waktu tanam yang tepat.
Dalam pidatonya, Prof. Bayu menekankan bahwa "pertanian presisi bukan hanya soal teknologi, tapi tentang memahami manajemen dan efisiensi dalam penggunaannya". Kehadiran UNEJ juga menjadi jembatan antara riset akademik dan praktik petani di lapangan. Fakultas-fakultas terkait di UNEJ membagikan konsep dan pendekatan yang dapat langsung diterapkan oleh petani, demikian pula mahasiswa UNEJ yang ikut terlibat sebagai fasilitator lapangan. Melalui kolaborasi ini, kegiatan SLI di Jember tidak hanya menjadi sesi teori, tetapi diharapkan menghasilkan perubahan nyata di lapangan yaitu petani yang lebih siap membaca sinyal iklim, memilih waktu tanam dengan tepat, dan menerapkan praktik adaptasi yang tepat guna.
Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra bersama BMKG , Mitra Tani, kelompok tani, penyuluh pertanian, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Patrang, dan perwakilan dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional V.
Dengan dukungan UNEJ, BMKG dan mitra lokal menegaskan bahwa literasi iklim harus terus ditumbuhkan secara berkelanjutan tidak berhenti pada pelatihan hari itu saja. Fokusnya adalah menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan pola iklim, melalui sinergi antara akademisi, pemerintah, dan komunitas petani. Melalui upaya ini, Universitas Jember mempertegas posisinya sebagai institusi yang tidak hanya berkontribusi dalam pengajaran dan riset, tetapi juga dalam aplikasi langsung untuk pembangunan pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan di wilayah Jember dan sekitarnya.