BMKG Perkuat Sinergi Riset Iklim untuk Masa Depan Perkebunan Indonesia
BMKG Perkuat Sinergi Riset Iklim untuk Masa Depan Perkebunan Indonesia
Jember, 30 Oktober 2025 – Universitas Jember melalui para akademisinya tampil sebagai mitra strategis dalam inisiatif nasional yang digagas BMKG bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) yang mengintegrasikan data iklim presisi ke dalam seluruh rantai suplai sektor perkebunan. Tujuan utama kolaborasi ini adalah memperkuat daya tahan komoditas seperti kopi dan kakao yang kini menghadapi dampak serius dari fenomena iklim ekstrem seperti El Niño dan La Niña—yang diperkirakan bisa memangkas hasil panen hingga 30–60 %.
Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Pemanfaatan Informasi Iklim untuk Sektor Perkebunan” di Puslitkoka, Jember, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyerukan pentingnya pemanfaatan data klimatologi sebagai basis strategis bagi sektor perkebunan untuk bertahan menghadapi perubahan iklim. Ia menegaskan bahwa data iklim bukan sekadar catatan historis, melainkan senjata nyata untuk adaptasi yang efektif.
Di sisi lain, perwakilan UNEJ yaitu Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra menekankan bahwa integrasi teknologi seperti IoT, kecerdasan buatan, dan sistem sensor lapangan adalah kunci untuk pertanian presisi yang adaptif terhadap iklim. Dengan pendekatan ini, petani dapat menyesuaikan irigasi, embung, bahkan waktu panen berdasarkan early warning iklim spasial. “Masalah utama di perkebunan kita sering terkait air. Dengan sistem peringatan dini berbasis spasial, kita bisa mengantisipasi embung dan irigasi lebih awal,” ujarnya.
Prof. Bayu Taruna Widjaja Putra bersama BMKG, Puslitkoka, BRIN, Pemda Jember, industri, perbankan, hingga komunitas petani lokal.
Hasil diskusi menghasilkan empat rekomendasi utama, antara lain:
Pengembangan layanan dan produk informasi iklim spesifik untuk komoditas perkebunan (kopi, kakao, tembakau).
Pemanfaatan bersama sistem pengamatan iklim milik BMKG, Puslitkoka, dan institusi akademik termasuk UNEJ untuk mendukung operasi perkebunan.
Kolaborasi riset dan publikasi bersama antara akademisi UNEJ, BMKG, industri, dan pemangku kepentingan lain.
Penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pengelolaan data iklim guna mendukung manajemen perkebunan yang tangguh.
Melalui peran aktifnya dalam kolaborasi ini, Universitas Jember mempertegas dirinya tidak hanya sebagai institusi pendidikan, namun juga sebagai penggerak riset aplikatif yang siap menghadirkan solusi bagi tantangan agroindustri di era perubahan iklim.